Wartawan senior Parni Hadi menyampaikan materi dalam kuliah umum di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung, Selasa (23/2). Parni yang juga pendiri Dompet Dhuafa memaparkan tentang strategi pengembangan media massa islam di Indonesia. (Muhamad Fahmi)
JURNALPOS— Dalam rangka Dies Natalis UIN Bandung ke-48, Fakultas Dakwah dan Komunikasi gelar studium general (kuliah umum), sekaligus penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau perjanjian kerjasama antara UIN Bandung dengan Yayasan Dompet Dhuafa di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Selasa (23/4).
Acara yang bertemakan “Strategi Pengembangan Media Massa Islam di Indonesia” diikuti oleh rektor, dekan, dosen, dan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Serta menghadirkan wartawan senior sekaligus pendiri Yayasan Dompet Dhuafa, Parni Hadi.
Dalam kuliah umum tersebut Parni Hadi memaparkan menjadi seorang wartawan ialah menjadi seorang pewaris nabi karena mengemban profesi mulia.“Tidak hanya menjadi seorang pelapor, tapi juga menjadi seorang pelopor, inisiator, sponsor bahkan provokator,” ujar Parni.
Ia juga menjelaskan tentang jurnalisme profetik, sebuah genre jurnalisme yang mengamalkan empat akhlak mulia Rasulullah SAW, yaitu tabligh, amanah, sidiq, dan fathonah. Yang berdasarkan pada ajaran cinta, kepedulian, dan keikhlasan yang telah dipraktekkan para Nabi dan Rasul dalam memperjuangkan dakwahnya.
Menurutnya, mengembangkan media massa khususnya media massa islam dibutuhkan strategi tertentu.“Yang pertama menetapkan visi dan misi media tersebut. Kemudian melakukan audience research atau meneliti khalayak pembaca yang dituju. Serta menyiapkan sumber daya manusia, modal, dan teknologi apa saja yang akan digunakan,” jelasnya.
Reporter : Syifa Silfiani
Redaktur : Dian Aisyah
http://www.jurnalposonline.com/?p=4678
|
Wartawan senior Parni Hadi menyampaikan materi dalam kuliah umum di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung, Selasa (23/2). Parni yang juga pendiri Dompet Dhuafa memaparkan tentang strategi pengembangan media massa islam di Indonesia. (Muhamad Fahmi)
JURNALPOS— Dalam rangka Dies Natalis UIN Bandung ke-48, Fakultas Dakwah dan Komunikasi gelar studium general (kuliah umum), sekaligus penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau perjanjian kerjasama antara UIN Bandung dengan Yayasan Dompet Dhuafa di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Selasa (23/4).
Acara yang bertemakan “Strategi Pengembangan Media Massa Islam di Indonesia” diikuti oleh rektor, dekan, dosen, dan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Serta menghadirkan wartawan senior sekaligus pendiri Yayasan Dompet Dhuafa, Parni Hadi.
Dalam kuliah umum tersebut Parni Hadi memaparkan menjadi seorang wartawan ialah menjadi seorang pewaris nabi karena mengemban profesi mulia.“Tidak hanya menjadi seorang pelapor, tapi juga menjadi seorang pelopor, inisiator, sponsor bahkan provokator,” ujar Parni.
Ia juga menjelaskan tentang jurnalisme profetik, sebuah genre jurnalisme yang mengamalkan empat akhlak mulia Rasulullah SAW, yaitu tabligh, amanah, sidiq, dan fathonah. Yang berdasarkan pada ajaran cinta, kepedulian, dan keikhlasan yang telah dipraktekkan para Nabi dan Rasul dalam memperjuangkan dakwahnya.
Menurutnya, mengembangkan media massa khususnya media massa islam dibutuhkan strategi tertentu.“Yang pertama menetapkan visi dan misi media tersebut. Kemudian melakukan audience research atau meneliti khalayak pembaca yang dituju. Serta menyiapkan sumber daya manusia, modal, dan teknologi apa saja yang akan digunakan,” jelasnya.
Reporter : Syifa Silfiani
Redaktur : Dian Aisyah
http://www.jurnalposonline.com/?p=4678
|
sipreneurid 03.08 Admin Bandung Indonesia
0 Comment for "Parni Hadi: Wartawan ialah Pewaris Nabi"